Aksi unjuk rasa menentang peredaran film Innoncence of Muslims di depan
Kedubes Amerika Serikat (AS), Jl Medan Merdeka Selatan terus berlanjut.
Kali ini, giliran ribuan massa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang
menggelar aksi demo tersebut, Minggu (30/9).
Dalam aksinya, massa mengutuk keras film yang dibuat oleh Sam Bacile, Warga Amerika Serikat (AS), berjudul “Innocence of Muslims” yang berisi penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
"PKS menuntut agar Pemerintah AS segera bersikap tegas terhadap pelaku penistaan agama. Selain itu, standar ganda pemerintah AS dalam menindak penista agama harus dievaluasi. Yang ketiga PKS mendukung langkah Presiden SBY yang mengusulkan dibuatnya protokol internasional anti penistaan agama," ujar Dedy Supriadi, juru bicara DPP PKS, di sela-sela aksi demonstrasi, Minggu (30/9).
Aksi ini, lanjutnya, diikuti 100 ribu peserta yang terdiri dari kader PKS, simpatisan dan masyarakat umum di sekitar Jakarta. Ditambahkan Dedy, PKS juga ingin menyampaikan pesan secara simpatik dan damai serta tegas. Terutama kepada Pemerintah AS yang dinilai lambat dalam menangani penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh warga negara dan lembaga di AS.
Sejumlah tokoh PKS seperti, Hidayat Nur Wahid, Al Muzammil Yusuf, Habib Nabil Al Musawa, Slamet Nurdin, Triwisaksana dan lain sebagainya juga akan bergabung dalam aksi ini. Tak hanya itu, sejumlah tokoh seperti, Slamet Effendy Yusuf dari Nahdatul Ulama (NU) dan politisi senior PDIP, Sabam Sirait juga akan ikut dalam aksi kali ini.
Dalam aksi ini, dikatakan Dedy, juga akan diisi pembagian beberapa buku tentang sejarah Nabi Muhammad SAW, kepada perwakilan Kedubes AS di Jakarta, diantaranya buku "Muhammad" karya Karen Amstrong dan "The 100 A Rangking Of The Most Influential Persons in History" karya Michael S Hart secara simbolis.
"PKS ingin AS dan negara-negara barat memahami siapa sosok Nabi Muhammad SAW secara komprehensif," ujar Dedy. Dalam aksi bertajuk "Muhazharah Akbar ini, ribuan massa PKS nampak mulai memadati area depan Kantor Kedubes AS. Di kawasan parkir IRTI Monas juga nampak banyak kelompok massa beratribut PKS. Sementara itu, pihak kepolisian nampak melakukan penjagaan ketat di kawasan kantor Kedubes AS.
Selain dikelilingi pagar berduri, dua unit kendaraan water cannon dan barakuda juga disiagakan tepat di depan kantor Kedubes AS. Akibat aksi ini, arus lalu lintas di Jl Medan Merdeka Selatan mengalami kemacetan panjang.
Dalam aksinya, massa mengutuk keras film yang dibuat oleh Sam Bacile, Warga Amerika Serikat (AS), berjudul “Innocence of Muslims” yang berisi penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
"PKS menuntut agar Pemerintah AS segera bersikap tegas terhadap pelaku penistaan agama. Selain itu, standar ganda pemerintah AS dalam menindak penista agama harus dievaluasi. Yang ketiga PKS mendukung langkah Presiden SBY yang mengusulkan dibuatnya protokol internasional anti penistaan agama," ujar Dedy Supriadi, juru bicara DPP PKS, di sela-sela aksi demonstrasi, Minggu (30/9).
Aksi ini, lanjutnya, diikuti 100 ribu peserta yang terdiri dari kader PKS, simpatisan dan masyarakat umum di sekitar Jakarta. Ditambahkan Dedy, PKS juga ingin menyampaikan pesan secara simpatik dan damai serta tegas. Terutama kepada Pemerintah AS yang dinilai lambat dalam menangani penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh warga negara dan lembaga di AS.
Sejumlah tokoh PKS seperti, Hidayat Nur Wahid, Al Muzammil Yusuf, Habib Nabil Al Musawa, Slamet Nurdin, Triwisaksana dan lain sebagainya juga akan bergabung dalam aksi ini. Tak hanya itu, sejumlah tokoh seperti, Slamet Effendy Yusuf dari Nahdatul Ulama (NU) dan politisi senior PDIP, Sabam Sirait juga akan ikut dalam aksi kali ini.
Dalam aksi ini, dikatakan Dedy, juga akan diisi pembagian beberapa buku tentang sejarah Nabi Muhammad SAW, kepada perwakilan Kedubes AS di Jakarta, diantaranya buku "Muhammad" karya Karen Amstrong dan "The 100 A Rangking Of The Most Influential Persons in History" karya Michael S Hart secara simbolis.
"PKS ingin AS dan negara-negara barat memahami siapa sosok Nabi Muhammad SAW secara komprehensif," ujar Dedy. Dalam aksi bertajuk "Muhazharah Akbar ini, ribuan massa PKS nampak mulai memadati area depan Kantor Kedubes AS. Di kawasan parkir IRTI Monas juga nampak banyak kelompok massa beratribut PKS. Sementara itu, pihak kepolisian nampak melakukan penjagaan ketat di kawasan kantor Kedubes AS.
Selain dikelilingi pagar berduri, dua unit kendaraan water cannon dan barakuda juga disiagakan tepat di depan kantor Kedubes AS. Akibat aksi ini, arus lalu lintas di Jl Medan Merdeka Selatan mengalami kemacetan panjang.